Sri Irdayati Kembangkan Kelas Bisnis Untuk Cetak Miliuner Baru



Credit Photo: viva.co.id

Siapa sih yang tidak ingin jadi sukses, kaya dan dikenal banyak orang? Saya juga inginnya begitu, dengan kekayaan yang dimiliki setidaknya bisa bermanfaat dan membantu orang lain yang lebih membutuhkan. Namun tentu saja menjadi kaya tidak semudah yang kita bayangkan.

Ada yang bilang, "Kalau mau kaya ya kerja!", namun apakah benar ketika kita sudah bekerja lantas bisa serta merta menjadi kaya? Rasanya tidak juga, bahkan ada karyawan yang mengaku di status media sosialnya, dia bekerja justru hanya untuk bertahan hidup sehingga gaji sebulan pun terkadang tak cukup.

Mindset kaya memang setidaknya harus dimiliki oleh masing-masing individu. Hal ini agar mereka selalu termotivasi untuk melakukan segala hal produktif dan tidak membuang waktu secara sia-sia. Sama halnya yang dilakukan oleh seorang Sri Irdayati, seorang sarjana lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen dari Universitas Diponegoro, Semarang. 

Zaman sekarang mungkin hampir tidak ada orang yang mau melakukan segala sesuatu dengan cuma-cuma alias gratis. Kecuali dalam hal kemanusiaan atau kedukaan, mungkin kita harus bergotong rotong menolong orang yang sedang membutuhkan bantuan kita.

Namun untuk hal lainnya, semisal mengajarkan orang lain belajar tentang kewirausahaan dan ilmu manajemen, mungkin kita harus merogoh kocek sekian rupiah agar bisa mendapat ilmu berharga itu. 

Di tahun 2010 ada seorang perempuan yang bernama Sri Irdayati justru membuat gerakan yang bisa dikatakan out of the box. Kenapa out of the box, karena Sri Irdayati memiliki cita-cita ingin menciptakan wirausahawan sejak dini khususnya pada siswa yang berada di tingkat Sekolah Dasar.

Membuka kelas bisnis secara gratis tanpa dibayar sepeser pun merupakan realisasi dari cita-cita Sri Irdayati untuk mengajarkan tentang kewirausahaan dan ilmu manajemen kepada para anak didiknya. Bayangkan, 7 orang anak didik yang berusia 6-12 tahun begitu semangat dalam menerima transfer ilmu dari Sri Irdayati tentang kewirausahaan dan ilmu manajemen.

Bahkan ruang kelas yang didirikan oleh Sri Irdayati justru bermula dari rumah kontrakan yang disewa bersama suami tercinta, yang merupakan seorang pengajar les Bahasa Inggris. Kelas bisnis yang diampu oleh Sri Irdayati berada di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara.

Beruntung Sri Irdayati memiliki Dedi Purwanto sebagai suaminya dimana selalu mendukung apa yang menjadi impian serta cita-cita sang istri. Bahkan Dedi Purwanto juga yang membantu menyediakan ruangan untuk aktivitas pembelajaran kelas bisnis tersebut.

Inspirasi dari Tokoh Bernama Richie di Film Richie Rich

Tokoh bernama Richie dalam film kartun fiksi berjudul Richie Rich menjadi inspirasi Sri Irdayati  dalam mencetak wirausahawan yang paham akan ilmu manajemen. Film yang ditayangkan pada tahun 1994 ini mungkin sudah terlupakan oleh sebagian orang, namun banyak pelajaran moral yang bisa kita petik. 

Richie seorang anak dari miliarder terkaya yang bernama Edward Herrmann. Hidup Richie dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas serta didukung oleh teknologi modern. Bayangkan, menjadi seorang Richie tentu terlihat menyenangkan, karena semua keinginannya pasti terpenuhi.

Karena sebuah insiden, maka ayah dan ibu Richie menghilang dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang. Mau tidak mau Richie harus mengambil alih jalannya operasional perusahaan yang dimiliki sang ayah. Bayangkan, Richie yang masih di bawah umur harus mengelola perusahaan ayahnya.

Dari sinilah Sri Irdayati menganggap penting sekali untuk belajar ilmu manajemen bagi siswa yang masih berada di bangku Sekolah Dasar. Dengan 7 orang anak didiknya itu, Sri Irdayati mengajarkan mereka bagaimana caranya membuat neraca keuangan.

Metode Pembelajaran di Kelas Bisnis Sri Irdayati

Metode pembelajaran di kelas Sri Irdayati cukup sederhana sebenarnya. Masing-masing siswa dipanggil BOS. Tentu saja BOS ini punya makna tersendiri, yaitu kepanjangan dari Bakal Orang Sukses. Masing-masing anak diberi tugas mendirikan usaha membuat kerajinan dari manik-manik seperti gelang dan kalung.

Tentu saja ketika mendirikan sebuah usaha kerajinan manik-manik, kita perlu untuk membeli beberapa barang untuk keperluan produksi. Para anak didik di kelas Sri Irdayati diwajibkan untuk mencatat seluruh pengeluaran dan membuat neraca keuangan. Tujuan dibuatnya neraca keuangan adalah agar para anak didik bisa menghitung keuntungan yang didapat dari usaha kerajinan manik-manik tersebut.

Di balik setiap usaha yang dibentuk oleh seseorang tentu saja ada banyak yang harus dipersiapkan. Membeli barang-barang yang diperlukan dan memangkas pengeluaran yang tidak penting merupakan inti dari ilmu manajemen itu sendiri.

Mindset wirausaha inilah yang ingin ditanamkan oleh Sri Irdayati kepada para anak didiknya. Tentu saja dengan pemahaman yang sederhana agar mudah dimengerti. Sri Irdayati paham benar bahwa anak yang masih berada di bangku Sekolah Dasar bisa dikatakan masih berada dalam fase bermain-main, sehingga mengajarkan ilmu manajemen dan kewirausahaan diperlukan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami dan diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Penutup

Dengan idenya yang telah mendirikan pelatihan kewirausahaan dengan peserta siswa Sekolah Dasar inilah yang menjadikan Sri Irdayati akhirnya berhasil menyabet penghargaan dari SATU Indonesia Awards pada tahun 2010 dengan kategori kewirausahaan.

SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards sendiri merupakan program apresiasi atau penghargaan yang diselenggarakan oleh PT. Astra International, Tbk kepada para anak muda Indonesia yang telah memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun kategori dalam penghargaan SATU Indonesia Awards meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Teknologi, Kewirausahaan dan juga Lingkungan. Sri Irdayati sendiri berhasil meraih penghargaan SATU Indonesia Awards dalam kategori Kewirausahaan yaitu dengan kegiatan Mencetak Miliuner Baru.

Kita tidak akan pernah tahu berhasil atau tidaknya segala sesuatu yang direncanakan sebelum merealisasikan hal tersebut. Sama halnya dengan kelas bisnis yang menjadi impian Sri Irdayati, tidak akan pernah tahu apakah ada siswa yang berminat mengikutinya sebelum mulai memperkenalkan kepada khalayak umum. Nyatanya, ada saja peserta yang mengikuti kelas bisnis Sri Irdayati.

Semoga apa yang telah dilakukan oleh Sri Irdayati ini bisa ditiru oleh para anak muda Indonesia lainnya untuk bisa menjadi seorang entrepreneur yang paham bagaimana mendirikan sebuah usaha, tentu saja dengan perhitungan yang matang.






Referensi:

https://uzone.id/-i-throwback-movie-i-nostalgia-5-hal-yang-bikin-sirik-saat-nonton-richie-rich
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Selamat Datang di Blog Saya. Jika ingin melakukan kerjasama dengan saya bisa menghubungi di email tanjungsarimaria@gmail.com atau DM Instagram saya @mariatanjungmenulis

4 komentar untuk "Sri Irdayati Kembangkan Kelas Bisnis Untuk Cetak Miliuner Baru"

  1. keren bgt idenya nih.ngajarin anak SD wirausaha, tidak banyak orang yang kepikiran ya.pantas saja terpilih pada penghargaan Astra.Salut bgt, smog kta bisa nyontek semangatnya juga

    BalasHapus
  2. Keren banget bu Sri.. ide bagus untuk memperkenalkan materi wirausahawan sejak usia dini, sebab masih dalam masa eksplorasi.. si anak pun akan lebih belajar banyak hal

    BalasHapus
  3. Wah keren banget nih mbak Sri Irdayati membuka kelas bisnis di tahun 2010. Dulu kayaknya kelas kayak begini belum banyak ada ya mbak nggak kayak sekarang banyak banget kelas yang bisa diikuti

    BalasHapus
  4. Masyaallah, memang harus ada orang2 visioner seperti beliau ini ya supaya ada perubahan yg memang bermanfaat, gak ala kadarnya aja

    BalasHapus