Self Love Ala Maria Tanjung

 

Beberapa bulan terakhir ini di beranda Instagram saya banyak sekali muncul akun-akun yang bertema psikologi dan salah satunya membahas mengenai self love. Apa sih self love itu dan mengapa begitu booming di masyarakat akhir-akhir ini.

Secara harfiah, self love memiliki arti mencintai diri sendiri. Arti tersebut kemudian berkembang menjadi berbagai macam penafsiran, utamanya yang berkaitan dengan kesehatan mental diri sendiri.

Jika ada pembahasan mengenai self love maka artinya bisa saja ada individu yang tidak mencintai diri sendiri. Kok bisa? Ya bisa saja sih menurut saja apabila selama seseorang terlalu berusaha tampil sempurna di depan khalayak umum sehingga dia lupa untuk mencintai diri sendiri.

Saya pribadi baru mengenal konsel self love menjelang usia 40, dimana mungkin generasi Z sudah membahas tema ini terlebih dahulu. Mungkin dulu banget saya termasuk orang yang ingin selalu tampil baik di depan teman, kerabat dan handai taulan. Tidak ingin mengecewakan mereka sehingga terkadang ada perasaan kurang nyaman apabila harus menyenangkan semua orang padahal diri sendiri aja belum merasa mendapat hal sepenuhnya,, 

Dari pengalaman yang saya dapatkan selama ini, ada hikmah yang dapat saya petik ketika terlalu berusaha menyenangkan orang lain, diantaranya:

• Berteman maupun bergaul tidak harus 24 jam bersama

Dari kecil saya tidak pernah punya sahabat sejati. Kalaupun dekat dan terlibat komunikasi intens, tidak sampai selalu bersama dalam waktu lama. Saya dan teman bukan keluarga sehingga tidak harus bersama dalam 24 jam.

Di saat sedang bergaul dengan orang lain, sementara orang tersebut menginginkan keberadaan kita seintens mungkin maka jika itu tak membuat nyaman dirimu segera jauhi dengan cara yang halus.

• Jangan paksakan diri jika tidak nyaman

Berada di lingkup pergaulan yang tidak menimbulkan rasa nyaman tentu bisa membuat diri ini tersiksa. Daripada tersiksa dan mengganggu kesehatan mental kita maka sebaiknya hindari bahkan jauhi lingkup pergaulan yang toxic kalau istilah jaman now.

Pastinya ketika berada di lingkungan pergaulan yang toxic akan menguras energi kita donk. Daripada buang-buang energi untuk hal yang tidak berguna, ada baiknya kita pergi mencari teman baru yang bisa saling support dalam hal apapun.

• Hilangkan rasa "tidak enak"

Mungkin beberapa kali pernah kita merasa sungkan atau tidak enak ketika menolak ajakan teman atau kerabat sehingga harus mengorbankan rasa nyaman seperti pada point kedua yang telah saya sebutkan.

Namun ternyata ketika saya membuang jauh-jauh perasaan tidak enak itu maka yang muncul adalah perasaan lega di hati. Risiko tetap ada seperti kemungkinan kehilangan teman dan simpati orang lain namun jika itu membuatmu lega, why not untuk lakukan. 

Teman, Keluarga dan Self Love: Kita Tidak Bisa Tampil Sempurna di Depan Semua Orang 

Saya rasa hampir semua individu ingin terlihat baik di depan orang banyak. Terlihat sukses serta mampu melakukan apa yang semua orang harapkan. Jika tidak mampu maka akan berusaha bagaimana caranya agar orang lain merasa puas apabila dekat dengan kita.

Tapi tahukah kamu jika cara tersebut kurang tepat? Jika kita terus menerus berusaha menyenangkan teman maupun keluarga sementara mereka tak melakukan hal yang sama, lalu untuk apa diteruskan? Menyenangkan orang lain boleh-boleh saja namun coba tengok ke dalam diri sendiri apakah kita sudah bahagia?

Menurut satupersen.net, self love merupakan kondisi seseorang dapat menghargai diri sendiri dengan cara mengapresiasi diri dalam perkembangan spiritual, fisik dan juga psikologis.

Untuk saya pribadi, berusaha menciptakan self love di usia yang tidak muda lagi mungkin butuh effort yang tidak sedikit mengingat saya masih memiliki Ibu yang harus mendapat perhatian penuh di usia beliau yang ke-75 tahun. Tentu saya tidak boleh egois memikirkan kesenangan diri sendiri dan mengabaikan orang tua yang tinggal satu-satunya.

Hingga akhirnya saya memilih menciptakan self love ala Maria Tanjung yang mungkin bisa bermanfaat bagi teman-teman yang membacanya, yaitu:

• Diam Jika Lelah

Apabila sudah terlalu lelah maka biasanya saya lebih suka berdiam diri di kamar sambil main games, atau scroll media sosial. Walau kegiatan tersebut lebih wasting time, namun bagi saya cukup untuk mengusir rasa penat.

Diam seorang diri di kamar mungkin cara self love saya mengusir rasa lelah agar bisa kembali beraktivitas beberapa jam kemudian.

• Program Penurunan Berat Badan

Kalau kalian membaca self love point kedua ini pasti senyum-senyum sendiri deh. Kok bisa sih self love ala Maria Tanjung adalah menurunkan berat badan? Karena saya tidak ingin menyakiti badan dengan sakit-sakitan menjelang usaia 40.

Sadar berat badan sudah berada pada posisi rawan obesitas, akhirnya dengan tekad kuat saat ini sedang melakukan program penurunan berat badan dengan tujuan hidup lebih sehat. Bukan berarti gemuk itu tidak sehat namun yang terjadi pada diri saya adalah dengan berat badan yang berlebih saat ini aktivitas menjadi lebih terbatas karena mudah lelah.

• Bersyukur, Sabar dan Kreatif

Apapun yang terjadi dalam hidup saya maka akan saya terima dengan penuh rasa syukur. Kekurangan yang ada dalam diri ini membuat saya lebih bersabar hingga menimbulkan ide kreatif dalam rangka menutupi kekurangan tersebut. 

Coba lihat saja beberapa individu di luar sana dengan keterbatasan fisik namun mereka punya prestasi yang membanggakan. Saya pun ingin meniru semangat juang mereka dalam bertahan hidup dan menoreh prestasi.

Penutup

Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam menciptakan self love yang terbaik untuk dirinya. Tidak ada yang benar atau salah, semua kembali kepada rasa nyaman individu tersebut. Yang terpenting adalah nikmati hidupmu dengan tenang tanpa harus terlalu memikirkan pendapat orang lain tentang dirimu.

Engkau adalah pribadi yang merdeka dan bebas untuk memilih yang terbaik dalam hidupmu. Jadi, apa self love versi kamu? Yuk kita sharing di kolom komentar.

Maria Tanjung Sari Selamat Datang di Blog Saya. Jika ingin melakukan kerjasama dengan saya bisa menghubungi di email tanjungsarimaria@gmail.com atau DM Instagram saya @mariatanjungmenulis

Berbagi :