Apa sih alasan ngeblog saya hingga saat ini masih betah menulis di blog? Jadi sebenarnya tahun 2021 merupakan tahun kedua bagi saya mulai menulis di blog dan rutin minimal tiap seminggu sekali ada artikel yang dipublish baik itu organik maupun konten berbayar.
Ketika memutuskan untuk terjun ke dunia blogging sebenarnya bukan tanpa alasan juga. Karena sudah berada si comfort zone dengan pekerjaan tetap saya sebagai karyawan swasta maka mulai saya mencari aktivitas sampingan lain yang sekiranya bisa membunuh waktu luang.
Ketimbang leyeh-leyeh tidak jelas scroll handphone berjam-jam kenapa tidak beraktivitas yang produmtif sekalian. Urusan itu menghasilkan atau tidak rasanya bonus sih menurut saya.
Awalnya diri ini bukanlah seorang yang suka atau gemar dengan kegiatan menulis apalagi membaca. Rasanya malas sekali melihat huruf berjejer merangkai kata dalam sebuah buku.
Namun saya pikir-pikir, membaca itu merupakan aktivitas yang dapat membuka cakrawala kita. Mungkin sekarang banyak saluran media sosial yang juga menyampaikan berita atau informasi lebih dominan ke visualisasi gambar. Lalu apakah membaca atau menulis masih bermanfaat? Tentu saja donk!
Dengan membaca kita akan banyak memiliki perbendaharaan kata dan membuat diri ini lebih percaya diri ketika berbicara di depan khalayak umum.
Kenapa Harus Ngeblog ? Ini Alasan Ngeblog Saya
Setelah lulus dari Magister Komunikasi, ada hasrat menggebu untuk menjadi dosen. Entah kenapa saya menganggap profesi dosen sangatlah menjanjikan dan bebas dari tekanan.
Mungkin karena saya melihat kakak perempuan yang lebih dulu menjadi dosen salah satu Universitas swasta di Medan. Kakak saya ini termasuk sukses menjadi seorang dosen (dalam kacamata saya). Saya melihat banyak pencapaian yang dialami oleh kakak perempuan semenjak menjadi dosen.
Ternyata keberuntungan tidak berpihak kepada saya. Setelah menamatkan pendidikan Magister, rupanya profesi dambaan tak kunjung hadir meski ikhtiar sudah maksimal.
Karena tak ingin dianggap gagal move on akhirnya saya berusaha berpikir keras, aktivitas apa sekiranya yang tidak memberatkan di luar jam kerja sebagai karyawan swasta.
Terinspirasi oleh teman kuliah di Magister dimana dia seorang penulis buku fiksi, akhirnya timbul ide bagaimana kalau saya menulis saja ya.
Ngomong-ngomong apa yang harus saya tulis. Tiap hari saya juga menulis untuk pencatatan kas di kantor. Ah, dipikir nanti sajalah batin saya kala itu.
Akhirnya tahun 2019 saya mulai gerilya mencari komunitas menulis di Instagram. Kenapa harus di Instagram? Karena saya menganggap media sosial tersebut paling update dalam menyajikan informasi.
Benar juga ternyata, berkenalan dengan akun Instagram milik Jee Luvina yang bernama Nulisyuk merupakan langkah awal saya terjun ke dunia blogger bahkan sampai sekarang.
Mungkin saya tidak ingin bercerita panjang lebar karena semuanya itu pernah ditulis di blog utama saya juga.
Yang pasti alasan utama saya ngeblog adalah ingin menjadi blog sebagai teman di hari tua kelak. Karena saya tidak dikaruniai anak sehingga mungkin menulis merupakan obat yang mujarab untuk mengisi kekosongan di hari tua kelak.
Alasan ngeblog lainnya hingga saya masih lakukan sampai sekarang:
- Agar tetap eksis
- Mendapat rezeki tak terduga dari ngeblog
- Menambah relasi pertemanan
- Belajar sepanjang waktu
Kesimpulan
Demikian sedikit cerita dari saya mengenai alasan mulai ngeblog. Yang pasti semua orang memiliki jalannya masing-masing ketika memulai sesuatu utamanya dalam dunia blogging.
Mungkin bagi sebagian orang beranggapan saya terbilang terlambat terjun ke dunia blogging ini. Namun bagi saya belajar tak ada kata terlambat. Jika memang tidak ada yang berminat membaca tulisan saya pun, maka setidaknya bisa dikenang oleh diri sendiri bahwa saya pernah menulis.
Sedikit sama kayak saya kak alasan kk mulai ngeblog. Kayaknya ini tema kedua dari blogger perempuan yaa? Btw, saya scroll ke bawah related posts nya gambar nya ga keliatan. Mungkin bisa diperbaiki kak. Hehehe
BalasHapus